Rabu, 24 September 2014

All About Lombok

1.Ciri Khas Lombok
 
Kain tenun atau dikenal dengan kain songket adalah ciri khas dari Pulau Lombok. Kain songket merupakan kain tenunan yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan, hiasan dibuat dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas benang lungsi, terkadang juga ada yang dihiasi dengan manik-manik, kerang atau uang logam. Sekarang ini pusat pengrajin kain songket adalah desa Sukarara, disinilah jika ingin membeli kain tenun tradisional khas Lombok, serta melihat bagaimana para penenun melakukan pekerjaannya. Lokasinya terletak 25 km dengan kendaraan dari kota Mataram. Desa ini sangat menarik untuk dikunjungi karena kegiatan sehari-hari masyarakat di desa ini telah menenun. Ciri khas tenunan dari desa Sukarara ini adalah tenunan memakai benang emas, desa ini telah dikenal menjadi salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh para tamu nusantara maupun mancanegara. Di sepanjang jalan desa ini banyak toko-toko yang menjual kain tenun dari desa setempat maupun dari desa sekitarnya. Para wanita di desa dengan pakaian adat sasak selalu siap mendemontrasikan ketrampilan mereka. Namun selain kain songket yang dikenal saat ini ternyata banyak para wanita yang masih melakukan kegiatan menenun ini dengan cara tradisional, klasik alias cara jaman dulu kala, disamping untuk menjaga adat istiadat juga sebagai daya tarik wisata. Pembuatan kain tenun cara klasik atau tradisional ini adalah dari mempersiapkan pembuatan benang serta pembuatan zat warna. Pembuatan benang secara tradisional dengan menggunakan pemberat yang diputar-putar dengan jari-jari tangan, pemberat tersebut berbentuk seperti gasing terbuat dari kayu atau terakota. Bahan membuat benang selain kapas, kulit kayu, serat pisang, serat nanas, daun palem dsb. Pembuatan zat warnanya terdiri dari dua warna biru dan merah. Warna biru didapatkan dari indigo atau Mirinda Citrifonela atau mengkudu. Selain itu ada pewarna dari tumbuhan lain seperti kesumba (sono keling).Mengenai motif kain songket ini macam-macam, ada yang motif ayam, trus ada lagi motif kembang delapan, motif kembang empat dan masih sangat banyak lagi motif-motf lainnya, apalagi semakin ke pedesaan bagian dalam akan semakin banyak motif-motif dengan pengertian masing-masing, maksudnya setiap motif mempunyai arti dan maknanya tersendiri.Nah kalo teman-teman sekarang lebih menyukai motif cecak (baca juga Kain Songket Sasak) karena masyarakat Lombok mempercayai binatang tersebut bisa membawa keberuntungan (katanyaaa…)

sumber : http://terune.wordpress.com/category/khas-lombok/

2.Makanan Khas Lombok

 Ada banyak sekali makanan khas dari pulauku yang satu ini,di antanya yaitu :
a. Ayam Taliwang


Ayam Taliwang adalah makanan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang berbahan dasar ayam dan disajikan bersama bumbu-bumbunya berupa cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat merah, terasi goreng, kencur, gula Jawa, dan garam. Biasanya disajikan bersama makanan khas Lombok lainnya seperti Plecing kangkung.kelezatan menu yang sau ini terletak pada resepnya ng kuat dan sangat khas masakan lombok.
ayam taliwang ini sangat cocok di santap rme rame bersama orang terkasih kita dan di pinggir pantai yang indah di lombok nusa tenggara barat.seiring semakin terkenalnya wisata pantai di lombok maka semakin banyak pula wisatawan yang datang baik lokal maupun mancanegara jadi kelezatan ayam bakar taliwang semakin banyak di ketahui. jadi ketika anda berkunjung ke lombok rasanya kurang afdol jika belum merasakan kelezatan ayam bakr taliwang walapun kini di kota kotabesar di jawa sudah banyak kita jumpai ayam bakar taliwang. 

b. Plecing Kangkung

Lombok sekarang sudah seperti "bali" ke 2 bagi para wisatawan, karena memang tempat wisatanya yang bagus dan tidak kalah dengan bali, selain itu juga letaknya yang tidak jauh dari bali membuat orang mudah datang.jika ada dari kita yang ingin berwisaa kuliner maka ayam taliwang adalah kuliner yang wajib di coba. tetapi kurang mantab kalau makan ayam taliwang tanpa plecing kangkung.
Plecing kangkung adalah kuliner khas Indonesia yang berasal dari Lombok dan biasanya plecing kangkung di sajikan sebagai pendamping ayam taliwang. Plecing kangkung sendiri biasanya terdiri dari kangkung yang direbus dan disajikan dalam keadaan dingin dan segar dengan sambal tomat, yang dibuat dari Cabai rawit, garam, terasi dan tomat, dan kadangkala diberi tetesan jeruk limau. 
Yang membuat istimewa dari kuliner khas ini adalah Kangkung yang digunakan, tidak seperti tanaman kangkung sayur yang misalnya lazim di Pulau Jawa, tetapi berupa kangkung air yang biasanya ditanam di sungai yang mengalir dengan metode tertentu, yang menghasilkan kangkung dengan batangan besar yang renyah. 

c. Sate Bulayak

Salah satu makanan khas Sasak di Pulau Lombok yang begitu special bagi pemburu makanan kuliner adalah sate bulayak. Sate Bulayak di Lombok sebenarnya tak jauh beda dengan sate lain pada umumnya. Namun yang menjadikan sate bulayak berbeda dengan sate lainnya karena kekhasan bumbunya yang menggoda dan mengeluarkan bau sedap yang mengundang selera makan yang tinggi. Sate berbahan daging atau jeroan sapi itu dilumuri dengan bumbu khas Lombok. Pada saat makan sate khas ini biasanya diikuti oleh makanan khas lainnya menyerupai lontong yang agak bulat memanjang dikuliti daun kelapa agtau daun enau (nira) muda menjadikan rasanyapun semakin nikmat.
Lontong dimaksud oleh masyarakat Sasak dinamakan Bulayak. Jadi, bulayak sebenarnya sejenis lontong dari bahan beras yang dibungkus dengan daun enau muda dan berbentuk seperti lontong, tapi agak lebih  panjang. Sementara bahan baku sate bulayak selain daging juga bisa jeroan sapi.
Coba anda rasakan sate bulayak yang benar-benar menggoda selera. Daging sapi atau jeroan sapi tersebut dilumuri bumbu penyedap rasa khas alami ramuan Sasak. Lantas sate yang sudah dilumuri tadi langsung dibakar. Tentu saja kepulan asap sate yang dikipas tersebut menyengat keamana-mana dengan aroma yang begitu sedap. Bumbu ini sendiri berbahan santan, cabe besar dan potongan-potongan cabe.
Semula dalam awal perjalanannya, sate bulayak dibuat oleh masyarakat  Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Dan tentu saja banyak dipajang pada sejumlah obyek wisata yang ada di wilayah kecamatan itu, seperti Taman Narmada, Suranadi. Taman wisata Aiknyet, Taman wisata Udayana bahkan taman wisata Loang Baloq hingga ke sejumlah obyek wisata Senggigi.
Karena kekhasannya itulah, sate bulayak tak dinyana menjadi santapan yang paling banyak dicari wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Para wisatawan nusantara yang kebetulan berlibur ke Lombok umumnya berkunjung ke pusat jajanan khas Lombok untuk menikmati sate bulayak yang murah meriah.
Seporsi sate bulayak terdiri atas satu piring sate berisi 10 tusuk dan lima hingga enam bulayak dengan harga Rp12.000. Harga ini terjangkau, murah, meriah golong murah dibandingkan sate kambing yang bisa Rp1.000 per tusuk, belum lontongnya.
Semula sate ini hanya ditemukan di Kecamatan Narmada, Lombok Barat, namun kinisudah merambah ke berbagai tempat khususnya obyek wisata dan sejumlah keramaian lainnya. Karena itu wajarlah wisatawan asing dan wisatawan nusantara banyak yang memburu sate yang stau ini.

sumber : http://eatilldrop.blogspot.com/2013/01/makanan-khas-ntb.html

3.Presean Adat budaya Lombok ( Suku Sasak )

 Presean Adat budaya Lombok ( Suku Sasak )

Presean merupakan bagian dari adat budaya lombok dimana adat ini adalah simbol dari kejantanan seorang pemuda suku sasak. Dulu adat ini dilaksanakan pada musim kemarau untuk meminta hujan. tapi seiring perkembangan jaman acara ini diadakan untuk perayaan kemerdekaan ( semacam lomba gitu deh jadinya). Tapi, saat cyll di lombok kebetulan ini event yang diadakan kapolres. kurang tahu sih acaranya untuk apa, setahuku ya kalo menang dapat tropi dan fresh money. Gak tanya tanya juga saat itu. hehe
presean dilakukan oleh 2 petarung laki laki dengan membawa tongkat Rotan yang di sebut penjalin dan perisai untuk perlindungan yang terbuat dari kulit kerbau yang disebut dengan Ende. serta wasit yang menentukan jalannya permainan.
petarung disebut pepadu, wasit yang berada di pinggir disebut pakembar sedi dan yang di tengah disebut pakembar tengaq.
presean dianggap sebuah upacara adat dimana para petarung (Pepadu) menyerang satu sama lain dan menangkis sabetan lawannya dengan perisai.
Seni Presean ini pun bertujuan untuk menguji keberanian, ketangkasan, dan ketangguhan seorang pepadu dalam pertandingan. Keunikan dari pertarungan ala Peresean ini adalah pesertanya tidak dipersiapkan sebelumnya karena para petarung diambil dari penonton sendiri ketika acara pertarungan dimulai.
Ada dua cara untuk mendapatkan Pepadu, yaitu: pertama, Pekembar Tengaq menunjuk langsung calon Pepadu dari para penonton yang hadir. Kedua, Pepadu yang telah memasuki arena pertarungan menantang salah satu penonton untuk melawannya.
Pertarungan diadakan dengan sistem ronde, yaitu terdiri dari lima ronde.
Pemenang dalam Peresean ditentukan dengan dua cara yaitu:
Pertama, ketika kepala atau anggota badan salah satu Pepadu mengeluarkan darah, maka pertarungan dianggap selesai dengan kemenangan di pihak Pepadu yang tidak mengeluarkan darah. Kedua, jika kedua Pepadu sama-sama mampu bertahan selama lima ronde, maka pemenangnya ditentukan dengan skor tertinggi. Skor didasarkan kepada pengamatan Pekembar Sedi terhadap jalannya pertarungan. Aturan mainnya, petarung tidak boleh memukul bagian bawah perut. Jika pukulan sempat mengenai kepala dan mengalami luka-luka, maka pertandingan tidak bisa dilanjutkan.
dan yang terkena pukulan di baian tersebut dianggap kalah.
Untuk melepas ketegangan selama pertandingan, apabila diperdengarkan musik di tengah pertandingan, maka dua pepadu dan para wasitnya harus menari-nari dan menghentikan pertarungan. Walaupun pertarungan ini terlihat menyeramkan, setiap akhir pertandingan, para petarung harus berpelukan dan tidak menyimpan dendam. Petarung yang terluka pun akan segera diobati oleh dukun dengan obat sejenis minyak dan ramuan tertentu

sumber : http://mozhacyll.wordpress.com/2013/02/19/presean-adat-budaya-lombok-suku-sasak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar